seorang ibu yang menyuarakan keluhannya dengan berbagi pengalaman melalui sarana yang dia pahami dan kuasai. Dia kirimkan e-mail kepada beberapa temannya. Sebuah bentuk komunikasi yang lazim di antara warga masyarakat modern. Kemudian e-mail itu menyebar.
Persoalan tak akan meluas jika pihak yang disebut dalam keluhan itu menyelesaikan persoalan secara bijak, dengan pendekatan yang manusiawi, kemudian mengumumkan bahwa persoalan telah diselesaikan bersama.
Akan tetapi yang terjadi adalah kriminalisasi. Ibu dari dua anak balita itu, namanya Prita Mulyasari, oleh pihak yang dia keluhkan, yakni Rumah Sakit Omni International, Alam Sutera, Tangerang, dihadapi melalui gugatan perdata dan sekaligus pidana. Selama proses persidangan, ibu itu dikurung dalam bui di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, terpisah dari keluarganya, dari anak-anaknya.
saya sedih pas tau kabar ini. anak bungsu ibu prita masih ASI!!
membayangkan betapa menderitanya talitha kalo ga bisa dapet ASI saja sudah bisa buat saya sedih ga karuan..
saya heran sama pihak RUMAH SAKIT tersebut..
apa mereka tidak punya orang tua?
apa mereka tidak punya IBU?
ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam proses hukum.
saya kuliah di fakultas hukum,saya juga sedikit memahami kasus-kasus hukum.
mediasi,perdata,kekeluargaan,damai, hal-hal yang positif dalam menyelesaikan masalah tanpa harus menggugurkan hak anak-anak bu prita..
Prita digugat secara perdata oleh RS Omni, dr Hengky dan dr Grace. Sedangkan secara pidana digugat oleh dr Hengky dan dr Grace. Secara perdata, Prita diganjar hukuman membayar kerugian materiil Rp 161 juta dan imateriil Rp 100 juta.(saya baru baca di radityadika.com)
kalo kata abang ipar saya;ini niy yang disebut menggali kuburan sendiri..
mereka melakukan hal yang merusak citra sendiri.masih ada yang mau berobat sama dokter yang kurang peduli akan hati nurani? terimalah itu sebagai masukan untuk kemajuan karir,bukan untuk menghancurkan reputasi..
dan menurut saya,kerugian atas pencemaran nama baik justru bukan karna email bu prita, tapi kerugian terbesar malah terbentuk dari tindakan RS dan dokter-dokter tersebut..
makanya bagi RUMAH SAKIT MANAPUN,dengarkan konsumen kalian..
saya tahu kalian capek sepanjang hari mengabdi untuk kami..
ambil saja positifnya dari hal-hal yang kami keluhkan,KAMI INGIN KALIAN LEBIH BAIK LAGI,karna di situ ladang pahala kalian..
doa saya untuk bu prita,anak-anaknya,keluarga,dan pihak rumah sakit..
parah tu rumah sakit! klo gak salah dulu pernah juga denger kasus tentang RS Omni. gak tau yang ibu Prita ini atau bukan. bahkan dulu aku sempet kirim email juga ke si yang punya keluhan.
ReplyDeleteseenggaknya ni RS masuk black list kita lah. jangan pernah ke RS ini!!
[emosi tingkat tinggi >:(]
wah, ternyata bener, ini ibu yang aku baca tulisannya. sampe emosi dulu bacanya. aku kirimin juga tuh email ke si ibu.
ReplyDeleteyah, moga aja dimudahkan segala permasalahan si ibu.
ingat nda: RS OMNI
BEWARE!!!
udah dibebasin, nda. tapi masih tahanan kota. bahkan Megawati dan JK pun ikut2 sibuk sama kasusnya bu Prita, kebiasaan, heheheeee...
ReplyDeleterasain tu RS Omni, bikin perkara sensitif pas jaman2 orang lagi pada cari muka :D
hahahhaa..
ReplyDeletekasian ya RS OMNI. presiden aja sampe turun tangan sama kasus ini.
lagiyan,kaya ga punya hati nurani :(
para pakar hukum dari seluruh universitas udah bersatu kok,buat bantuin bu prita.
kita doain aja ya ay..
kasiyan anak2nya bu prita :(